Pemuja Berita - 3 Tahun Anies DKI-1: Catatan Merah Rumah DP Rp 0. Rumah DP Rp 0 jadi catatan merah dalam peringatan tiga tahun pemerintahan Gubernur Anies Baswedan di DKI Jakarta. Program rumah DP Rp 0 sendiri menjadi program unggulan Anies saat melakukan kampanye.
Catatan datang dari Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono. Dia menyebut Anies telah gagal memenuhi janji kampanyenya. Menurutnya, banyak Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang sangat jauh dari target. Mulai dari penyediaan rumah, hingga penanganan banjir.
"Kalau kita mencermati 3 tahun kepemimpinan Anies dan berpedoman pada RPJMD, masih sangat jauh dari target pencapaian RPJMD," kata Gembong kepada wartawan, Kamis (15/10/2020).
Gembong menilai, target itu tak bisa dicapai karena Pemprov cuma fokus pada penyediaan rumah DP Rp 0. Padahal, menurutnya program itu memiliki banyak masalah dalam implementasinya.
"Kenapa ini terjadi? Karena pemprov hanya fokus pada penyediaan rumah DP Rp 0, padahal banyak masalah dalam implementasi DP Rp 0," sebut Gembong.
Catatan juga datang dari Ketua Fraksi PKB-PPP DPRD DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas. Hasbi menyoroti janji rumah DP Rp 0 yang menjadi salah satu andalan Anies ketika kampanye.
Dia meminta Pemprov DKI melibatkan BUMD, seperti Jakpro dan Sarana Jaya, untuk membantu menangani proyek DP Rp 0. Menurutnya, langkah Dinas Perumahan selama ini kurang baik dalam mengurus proyek DP Rp 0.
"Rumah (DP) Rp 0 sampai hari ini belum maksimal, padahal sebelum pandemi ini kan seharusnya ada sesuatu yang bisa dilakukan tentang DP Rp 0. Kalau Pemprov DKI melibatkan BUMD yang ada, saya rasa cepat berhasil, karena kita tidak bisa menyerahkan program DP Rp 0 ini ke Dinas Perumahan misalnya," jelas Hasbi kepada wartawan.
BACA JUGA : Ini Kegiatan Menhan Prabowo di AS dari 15-19 Oktober
"Dinas Perumahan tidak punya kemampuan tentang itu. Maka harus melibatkan pihak BUMD. DKI kan punya Jakpro, Sarana Jaya," ungkapnya.
Dari catatan detikcom sendiri realisasi proyek rumah DP Rp 0 saat ini masih jauh dari target yang dijanjikan. Saat ini tercatat sudah terbangun 780 unit rumah skema DP Rp 0 berbentuk rumah vertikal 21 lantai di Pondok Kelapa Jakarta Timur.
Paling baru, data yang diterima detikcom tanggal 25 Agustus, PD Sarana Jaya mencatat sudah ada 365 penghuni rumah DP Rp 0 di Pondok Kelapa. Masih dari data PD Sarana Jaya, hingga bulan Juli sudah ada 15.441 pendaftar penerima manfaat rumah DP Rp 0.
Soal targetnya sendiri, awal 2018 silam, Anies pernah mengatakan pihaknya menargetkan penyediaan 300 ribu rumah DP Rp 0 di Jakarta. Targetnya ini direncanakan akan selesai dan terpenuhi selama 5 tahun dirinya menjabat sebagai Gubernur.
"Kita menyasar sejak kampanye 250-300 ribu unit. Itu angka totalnya. Kita targetkan 5 tahun," kata Anies dalam sebuah sesi wawancara khusus bersama detikcom di Balai Kota, Jakarta, Senin (29/1/2018).
Saat itu, dia juga mengatakan pihaknya bukan hanya membangun rumah DP Rp 0 di Pondok Kelapa saja. Beberapa lokasi lainnya juga akan disiapkan.
"Tahun ini (2018), kita sedang me-review banyak tawaran, 8 sampai 10 penawaran tadi sudah ada. Nanti kita lihat, kalau satu wilayah ada 700-an (unit) yang bisa langsung jalan, begitu siap itu bisa sampai 5.000-6000 saat ini juga sambil dorong yang lain lebih besar lagi," kata Anies.
Rumah DP Rp 0 Pondok Kelapa sendiri menawarkan 3 tipe unit. Tipe studio, tipe 1 bed room (1 kamar tidur), dan tipe 2 bed room (2 kamar tidur). Mulai dari ukuran 21 dan 36 meter persegi Daftar TiketQQ
Masing-masing rumah memiliki besaran cicilan yang berbeda. Berikut rinciannya:
1. Tipe 21 studio (21 m2) harga Rp 184.800.000 (160 unit):
10 tahun: Rp 1.916.494/bulan
15 tahun: Rp 1.415.555/bulan
20 tahun: Rp 1.171.531/bulan
2. Tipe 21 studio (22,25 m2) harga Rp 195.800.000 (80 unit):
10 tahun: Rp 2.030.571/bulan
15 tahun: Rp 1.499.814/bulan
20 tahun: Rp 1.241.265/bulan
3. Tipe 21 satu kamar (23,95 m2) harga Rp 210.760.000 (160 unit):
10 tahun: Rp 2.185.716/bulan
15 tahun: Rp 1.614.406/bulan
20 tahun: Rp 1.336.103/bulan
4. Tipe 21 satu kamar (24,25 m2) harga Rp 213.400.000 (20 unit):
10 tahun: Rp 2.213.094/bulan
15 tahun: Rp 1.634.629/bulan
20 tahun: Rp 1.352.839/bulan
5. Tipe 36 dua kamar tidur (34,65 m2) harga Rp 341.704.000 (340 unit):
10 tahun: Rp 3.478.437/bulan
15 tahun: Rp 2.569.232/bulan
20 tahun: Rp 2.126.328/bulan
6. Tipe 36 dua kamar tidur (35,30 m2) harga Rp 341.704.000 (20 unit):
10 tahun: Rp 3.543.689/bulan
15 tahun: Rp 2.617.428/bulan
20 tahun: Rp 2.166.216/bulan
0 Comments