Pemuja Berita - 2 Siswa Sekolah Menengah Akan Diadili karena Ikut Demo Thailand. Dua remaja yang merupakan siswa sekolah menengah di Thailand akan diadili karena ikut dalam unjuk rasa yang dilarang, bulan lalu. Keduanya disebut sebagai pemimpin kelompok siswa yang ikut bergabung dalam unjuk rasa di Thailand.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (20/11/2020), kedua siswa sekolah menengah itu diidentifikasi sebagai Benjamaporn Nivas (15) dan Lopanapat Wangpaisit (17).

Keduanya menuturkan bahwa mereka dipanggil polisi karena dianggap melanggar dekrit darurat dengan ikut unjuk rasa pada 15 Oktober lalu, saat puluhan ribu demonstran melanggar larangan unjuk rasa yang diberlakukan Perdana Menteri (PM) Prayuth Chan-O-Cha.

Diketahui bahwa unjuk rasa di Thailand yang berlangsung selama beberapa bulan terakhir ini, menuntut pengunduran diri Prayuth dan reformasi Kerajaan Thailand.

Dalam tanggapannya, salah satu siswa menegaskan dirinya tidak takut jika ditangkap.
"Bahkan jika Anda menangkap para pemimpin protes, tidak akan ada cukup ruang di penjara karena ratusan orang lainnya akan muncul," tegas Benjamaporn yang berjenis kelamin perempuan ini kepada Reuters melalui pesan singkat.

Kelompok siswa bernama 'Bad Student' merencanakan aksi protes lanjutan pada Sabtu (21/11) besok dan Benjamaporn menyatakan dirinya akan ikut aksi tersebut.

Juru bicara Kepolisian Thailand, Yingyos Thepjumnong, menyatakan kedua siswa sekolah menengah itu dipanggil untuk mendengar pembacaan dakwaan dan akan diinterogasi di hadapan orangtua serta pengacara mereka.

Unjuk rasa yang dipimpin anak muda dan mahasiswa sejak Juli lalu telah menjadi tantangan terbesar bagi pemerintahan Thailand dalam beberapa waktu terakhir. Penangkapan puluhan demonstran dan upaya memadamkan aksi mereka sejauh ini hanya membuat lebih banyak orang turun ke jalanan.

Prayuth telah menolak tuntutan demonstran untuk mengundurkan diri dari jabatannya dan menolak tuduhan mereka bahwa dia merekayasa pemilu tahun lalu agar bisa terus berkuasa.

Para demonstran juga menuntut penyusunan ulang Konstitusi Thailand yang sebelumnya disusun oleh bekas pemerintahan junta militer dan menyerukan pembatasan kekuasaan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn, yang disebut memungkinkan dominasi militer di Thailand selama beberapa dekade. Pihak Kerajaan Thailand sama sekali tidak memberikan komentar sejak unjuk rasa pecah di negara ini. Daftar TiketQQ