Pemuja Berita - Efek Samping Vaksin COVID-19 Pfizer Vs Sinovac, Ini Perbandingannya. Pencarian vaksin COVID-19 masih terus dikebut. Salah satunya yang dinilai cukup menjanjikan adalah kandidat vaksin buatan perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech yang diklaim 90 persen efektif.
Seperti halnya vaksin lainnya, vaksin virus Corona sampai saat ini masih terus diteliti terkait efektivitasnya dan juga efek samping. Ini untuk mengetahui apakah ada efek samping yang muncul setelah diberikan suntikan vaksin tersebut.
Berikut beberapa vaksin COVID-19 yang sampai saat ini telah melaporkan adanya efek samping ringan pada relawannya, setelah disuntikkan.
1. BNT162b2 buatan Pfizer
Berdasarkan keterangan para relawan yang mendapatkan suntikan pertama vaksin BNT162b2 yang dikembangkan Pfizer dan BioNTech, ada beberapa efek samping yang muncul. Beberapa dari 43.500 relawan merasakan efek samping seperti sakit kepala dan nyeri otot, seperti yang muncul setelah melakukan vaksin flu.
BACA JUGA : Nyaris 80 Persen Warga AS Akui Joe Biden Pemenang Pilpres
Dua relawan yang diketahui bernama Glenn Deshields (44) dari Austin, Texas dan Carrie (45) dari Missouri juga mengalaminya. Glenn merasakan 'pengar yang parah' dan rasa seperti mabuk, tapi efek samping tersebut menghilang dengan cepat.
Sementara Carrie mengatakan dirinya merasakan efek samping berupa sakit kepala, nyeri di tubuh, hingga demam. Carrie mengaku mulai merasakannya setelah mendapat suntikan pertamanya pada bulan September lalu.
"Efek sampingnya tampak meningkat setelah dosis kedua bulan lalu," jelasnya yang dikutip dari Express UK, Rabu (11/11/2020).
Saat pemberian vaksin ini, para relawan tidak mengetahui apakah mereka menerima plasebo atau vaksin. Tapi, Carrie yakin efek samping ini ia rasakan setelah penyuntikkan.
2. CoronaVac buatan Sinovac
Dikutip dari Reuters, vaksin CoronaVac juga dilaporkan menyebabkan efek samping ringan pada relawannya. Sejauh ini, vaksin yang dikembangkan Sinovac tersebut diklaim aman berdasarkan data awal uji klinis tahap akhir di Brasil.
Tetapi, direktur Butantan Dimas Covas mengatakan data tentang seberapa efektif vaksin itu tidak akan dirilis sampai uji coba selesai pada 13.000 sukarelawan.
Meski begitu, Covas mengatakan vaksin ini tidak memberikan efek samping yang parah.
Covas menjelaskan sekitar 20 persen relawan mengalami nyeri ringan akibat suntikan. Sementara 15 persen melaporkan merasakan sakit kepala setelah pemberian dosis pertama, tapi turun menjadi 10 persen untuk dosis kedua. Sementara sebanyak 5 persen relawan melaporkan merasa mual, kelelahan, bahkan nyeri otot. Daftar TiketQQ
0 Comments