Pemuja Berita - Habib Rizieq Serukan Aksi Bela Nabi, Golkar: Lebih Banyak Mudaratnya. Partai Golkar menilai seruan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Syihab (HRS) yang mengajak umat Islam gelar aksi bela Nabi Muhammad SAW karena penghinaan Presiden Prancis Emmanuel Macron, lebih banyak mudarat atau hal yang merugikannya. Salah satunya, risiko penularan virus Corona (COVID-19).

"Soal aksi turun ke jalan, sebaiknya tidak perlu dilakukan. Saat ini kan kita masih pandemi COVID-19. Dikhawatirkan menimbulkan kerumunan dan menjadi klaster penularan COVID-19," kata Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Senin (2/11/2020)

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI ini menilai aksi demo tersebut akan menghasilkan lebih banyak mudarat. Khususnya bagi kesehatan dan keselamatan jiwa di masa pandemi.

"Lebih banyak mudaratnya. Lebih banyak mudaratnya untuk kesehatan dan keselamatan jiwa kita. Toh menjaga diri dan keselamatan jiwa atau hifdz nafs, juga bagian dari ajaran agama Islam," ujarnya

Ace pun menilai sikap yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penghinaan yang dilakukan Macron sudah keras. Menurut dia, sikap Jokowi sudah mewakili sikap pemerintah dan masyarakat muslim Indonesia.

"Secara diplomatik, sikap Pemerintah Indonesia yang disampaikan Presiden Jokowi sudah sangat keras dalam melakukan protes terhadap Pemerintah Prancis. Sikap tersebut sudah mewakili sikap Pemerintah maupun masyarakat muslim Indonesia," ujarnya.

BACA JUGA : Polisi Sudah Cek Surat 13 Moge dari Kasus Pengeroyokan TNI, Ini Hasilnya

Selain itu, Ace juga mengecam sikap yang dilakukan oleh Macron. Ia berharap Macron dapat lebih sensitif terhadap sikapnya terkait karikatur Nabi Muhammad dan pernyataannya yang terkesan mengeneralisasi Islam dengan aksi terorisme.

"Pernyataan Macron soal Islam terkesan mengeneralisasi ajaran Islam yang pada prinsipnya mengajarkan rahmatan lil alamin. Bahwa kami pun memiliki sikap yang tegas kepada pihak-pihak yang melakukan kekerasan atas nama agama," ucap Ace.

"Tentu saya pun mengecam tindakan main hakim sendiri atas nama agama dalam kasus pemenggalan guru yang memperagakan kartun Nabi Muhammad SAW. Tindakan tersebut juga tidak boleh dilakukan dalam sebuah negara yang menjungjung tinggi supremasi hukum," sambungnya.

Diketahui, Habib Rizieq menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk mengikuti aksi bela Nabi Muhammad SAW. Aksi digelar di Jakarta dan Bandung dalam waktu yang berbeda.

"Saya serukan semuanya untuk aksi 211 (2 November) di Jakarta dan aksi 411 (4 November) di Kota Bandung untuk membela Nabi Muhammad SAW yang telah dihinakan, dilecehkan oleh Presiden Prancis, yang dihinakan dilecehkan oleh sebagian masyarakat Prancis, oleh media-media Prancis," kata Habib Rizieq dalam akun YouTube Front TV, Minggu (1/11)

Rizieq menegaskan jangan pernah diam jika Nabi Muhammad SAW dihina. Dia mengajak seluruh umat Islam untuk menunjukkan kecintaan dan pembelaan kepada Nabi Muhammad SAW.

Dalam hal ini, Presiden Jokowi pun telah mengecam tindakan kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice, Prancis. Jokowi juga mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyebut penyerangan itu sebagai 'serangan teroris Islamis'.

Jokowi menekankan mengaitkan tindakan terorisme dengan agama tertentu adalah kesalahan besar. Menurutnya, terorisme tak berhubungan dengan agama apa pun.

"Mengaitkan agama dengan tindakan terorisme adalah sebuah kesalahan besar. Terorisme adalah terorisme. Teroris adalah teroris. Terorisme tidak ada hubungannya dengan agama apa pun," kata Jokowi dalam jumpa pers yang disiarkan kanal Sekretariat Presiden, Sabtu (31/10). Daftar TiketQQ