Pemuja Berita - Lakshmi Mittal: 'Iron Man' dari India yang Rintis Usaha di RI. Salah satu orang terkaya di dunia berasal dari India, Lakshmi Narayan Mittal mencuri perhatian. Mittal merupakan pria kelahiran Churu Rajasthan, 70 tahun silam.

Mengutip Forbes, Mittal kini memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 10,1 miliar. Kekayaannya ini dia hasilkan dari perusahaan baja miliknya yakni PT Ispat Indo.

Perusahaan Mittal memproduksi berbagai jenis billet, batang kawat, serta batangan karbon rendah dan tinggi.

'Iron Man' dari India ini merupakan lulusan bisnis dan akuntansi dari St Xavier College di Calcutta. Ia mulai mendirikan perusahaannya di Indonesia pada 1976, tepatnya di Surabaya.

Ia membuka usaha ini untuk menjalankan tugasnya sebagai divisi internasional di perusahaan baja keluarganya.

Dari sini, Mittal mengubah perusahaan keluarganya menjadi raksasa global yang menjangkau 14 negara dan berhasil mempekerjakan 150.000 orang. Dengan kerja kerasnya juga, dirinya berhasil mempelopori pengembangan pabrik mini terintegrasi dan penggunaan direct reduced iron (DRI) sebagai pengganti besi tua yang menjadi bahan dasar pembuatan baja, serta mampu berkonsolidasi dengan industri baja global.

Terbukti pada 2004, Mittal Steel menjadi pembuat baja terbesar di dunia dengan pengiriman produksi sebanyak 42,1 juta ton baja dan mampu membukukan keuntungan lebih dari US$ 22 miliar. Mittal kini tercatat sebagai CEO Arcelor Mittal dan menjabat sebagai direktur non eksekutif di beberapa perusahaan seperti Goldman Sachs, EADS dan ICICI Bank.

BACA JUGA : Habib Rizieq Tiba di Polda Metro Jaya, Penuhi Panggilan sebagai Tersangka

Dari bisnis inti manufaktur baja, grupnya sekarang telah melakukan diversifikasi ke perusahaan perkapalan, batu bara, serta pembangkit listrik dan minyak. Ciri khasnya dari bisnisnya adalah membeli baja usang dari pemerintah dengan harga sekali pakai dan kemudian diubah menjadi emas. Antara 2001 dan 2004 pengambilalihan pabrik di Rumania, diikuti oleh Republik Ceko dan Polandia.

Mittal juga dilaporkan terus mengakuisisi kepada beberapa perusahaan baja di dunia. Seperti Ilva yang merupakan perusahaan baja asal Italia, lewat Arcelor Mittal yang menawarkan dana US$ 2,1 miliar dan juga mengakuisisi Essar Steel sebesar US$ 5,9 miliar. Proses akuisisi tersebut dilakukan pada 2018.

Keahliannya dalam berbisnis membuatnya memenangkan banyak penghargaan. Mittal dianugerahi Padma Vibhushan oleh pemerintah India pada 2008. Majalah Fortune juga menganugerahinya sebagai Pengusaha Eropa tahun 2004.

Kemudian, dia pernah dianugerahi 'Willy Korf Steel Vision Award' pada 1998 untuk visi, kewirausahaan, kepemimpinan, dan kesuksesan yang luar biasa dalam pengembangan baja global dari American Metal Market dan Paine Weber's World Steel Dynamics. Pada 2006, Financial Times menyebutnya sebagai 'Person of the Year'. Pada 2007, majalah Time juga memasukkannya ke dalam '100 orang paling berpengaruh di dunia'.

Bisnisnya tidak terlepas dari tantangan. Perusahaan sempat melaporkan kerugian US$ 2,5 miliar pada 2019. Hal itu karena harga baja yang lebih rendah dari biaya bahan baku yang lebih tinggi.

Meski begitu, keluarganya tetap memiliki mayoritas saham di Arcelor Mittal, perusahaan baja terbesar di dunia. Kediamannya di Kensington Palace Gardens dibeli dari bos Formula Satu Bernie Ecclestone pada 2004 seharga US$ 57 juta, menjadikannya rumah termahal di dunia saat itu. Berbagai fasilitas tersedia seperti 12 kamar tidur, kolam renang dalam ruangan, pemandian Turki dan parkir untuk 20 mobil. Daftar TiketQQ