Pemuja Berita - 4 Temuan Meteorit di Indonesia yang Bikin Gempar. Warga Lampung menemukan batuan yang dipastikan merupakan meteorit. Sebelumnya, pernah ada temuan meteorit di Indonesia yang juga menghebohkan.
Tim peneliti bidang studi Sains Atmosfer dan Keplanetan Institut Teknologi Sumatera (ITERA) memastikan bahwa batuan yang jatuh menimpa rumah warga di Lampung adalah meteorit. Peneliti ITERA menyebut fenomena jatuhnya meteorit ini langka.
"Termasuk langka itu yang bisa menembus atsmosfer. Jadi memang hujan meteor itu fenomena yang sering terjadi sepanjang tahun. Tapi rata-rata fenomena hujan meteor itu akan habis di atsmosfer batuannya," kata Robiatul saat dihubungi, Minggu (31/1/2021).
Dia menjelaskan bahwa meteorit bisa sampai ke bumi karena ukuran batuannya cukup besar.
Peristiwa jatuhnya meteorit bukan kali pertama terjadi di Indonesia. Berikut ini daftar temuan meteorit yang pernah jatuh di Indonesia:
1. Kanjeng Kiai Pamor
Kiai Pamor adalah nama untuk bongkahan meteorit yang jatuh tak jauh dari kawasan Candi Prambanan (sekarang Prambanan, Klaten, Jawa Tengah) pada 1784. Pada 13 Februari tahun itu, meteorit itu diambil oleh pihak Kasunanan Surakarta dan diboyong ke Keraton.
Batu itu berukuran 1 meter kubik. Batu itu ambles dan tidak bisa dengan mudah dievakuasi. Perlu peledak untuk mengevakuasi meteorit itu. Wakil Pengageng Sasana Wilapa KRA Dany Narsugama mengatakan batu itu pecah menjadi dua dan ada pula serpihan-serpihannya.
"Yang bongkahan kecil, pada 13 Februari 1784 diambil atas perintah Raja Pakubuwono III dibawa ke keraton. Konon sebesar buah kelapa. Pecahan besar pada 12 Februari 1797, atas perintah Pakubuwono IV dibawa ke Keraton, besarnya kira-kira 1 meter kubik," kata Dany, Kamis (19/11) kemarin.
Di Keraton Surakarta, ada cungkup khusus untuk menempatkan batu itu. Pakar keris Ki Totok Brojodiningrat sempat melihat Kiai Pamor itu untuk kondisi era saat ini.
2. Bola api di Bone
Asteroid yang jatuh ke bumi kemudian disebut sebagai meteorit. Di laut Bone Sulawesi Selatan, pernah ada asteroid meledak pada 8 Oktober 2009.
Diberitakan detikcom saat itu, asteroid itu meluncur ke laut Bone, Sulawesi Selatan, tanpa terdeteksi teleskop. Ukuran meteorit itu diperkirakan berdiameter 10 meter.
Periset di University of Western Ontario menyatakan asteroid yang jatuh di Bone menampakkan awan debu yang bersinar seperti bola api. Hal serupa juga disaksikan oleh warga Bone.
BACA JUGA : 'Barcelona Bikin Kesalahan Besar Tak Jual Messi Awal Musim Ini'
3. Meteorit di Tapanuli Tengah
Tahun lalu, warga dihebohkan dengan meteorit yang timpa rumah Josua Hutagalung di Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara (Sumut). Temuat meteorit ini membuat heboh karena konon batuan meteorit itu laku terjual seharga Rp 200 juta.
Josua mengaku meteorit jatuh dan menimpa rumahnya pada 1 Agustus 2020. Dia mengatakan meteorit tersebut telah terjual oleh warga negara asing (WNA).
"Batunya kemarin saya jual Rp 200 juta batunya. Itu beratnya 1.800 gram. Itu saya jual ke orang Bali, atas nama Jared, bule tuh. Terus dia juga beli atap seng yang bolong Rp 14 juta. Jadi total Rp 214 juta," kata Josua saat dihubungi, Rabu (18/11/2020).
Dia mengaku suara dentuman tersebut terdengar dari arah samping rumahnya. Saat dicek, atap rumahnya antara ruang tengah dan dapur sudah bolong.
Namun, Jared Collins membantah ikut terlibat dalam jual-beli benda langit tersebut. Jared disebut hanya dimintai tolong koleganya untuk memeriksa keaslian meteorit yang menimpa rumah Josua.
4. Meteorit di Lampung
Warga Lampung dihebohkan dengan bunyi dentuman. Terkait peristiwa itu, atap rumah warga di Lampung Selatan rusak akibat tertimpa batu meteorit. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (28/1) malam
"Memang ada batu di sana, sampai genteng pecah. Persis seperti di video yang disampaikan warga," kata Kapolres Lampung Tengah AKBP Popon Ardianto Sunggoro saat dihubungi, Jumat (29/1/2021).
Dari gambar yang beredar, tampak batu tersebut berbentuk memanjang dan memiliki diameter terbesar sekitar 15-20 cm. Tampak batu tersebut menghitam di beberapa sisinya.
Tim peneliti bidang studi Sains Atmosfer dan Keplanetan Institut Teknologi Sumatera (Itera) memastikan bahwa batuan yang jatuh menimpa rumah warga di Lampung adalah meteorit. Peneliti Itera memastikan temuan meteorit ini ada kaitannya dengan suara dentuman yang didengar warga.
Peneliti Itera, Robiatul Muztaba menjelaskan kaitan penemuan meteorit ini dengan suara dentuman di Lampung.
"Kalau ada dentuman itu ada kaitannya. Kalau dentuman yang di Lampung itu kemungkinan adalah fenomena fireball. Ketika batuan meteor lolos dari atsmosfer, nah dengan kecepatan tinggi ke bumi. Dia mengalami pecah," kata Robiatul saat dihubungi, Minggu (31/1/2021). Daftar TiketQQ
0 Comments