Pemuja Berita - Viral Netizen Bandingkan Dexamethasone Vs Vaksin COVID-19, Ini Faktanya. Di media sosial Twitter ramai unggahan dari netizen yang membahas obat murah dexamethasone untuk pasien COVID-19. Ia mempertanyakan motivasi pemerintah membeli vaksin padahal ternyata sudah ada obat murah untuk COVID-19.

"Wah panas dingin ini pemain Vaksin, mana udah borong pula Ratusan juta vaksin baik dari China maupun tempat lain, ternyata obatnya Covid murah," ujar sang netizen yang menduga Menteri BUMN Erick Thohir melakukan korupsi lewat impor vaksin.

Unggahan itu disertai cuplikan berita di televisi tentang dexamethasone yang pada pertengahan 2020 lalu memang dikembangkan sebagai obat untuk pasien COVID-19 dengan gejala berat.

Komentar yang pertama kali diunggah pada 19 Januari tersebut kini sudah mendapat lebih dari 790 retweet dan disukai lebih dari 1,1 ribu pengguna.

Faktanya, dexamethasone memang dianggap sebagai salah satu terapi obat yang bisa diberikan untuk pasien COVID-19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada bulan Oktober 2020 lalu menyebut dexamethasone bisa mengurangi angka kematian pada pasien dengan gejala parah.

BACA JUGA : PKS Bicara soal Polwan Berjilbab dan Puji Kecerdasan Komjen Sigit

Hanya saja WHO dan badan kesehatan lainnya menekankan bahwa dexamethasone adalah obat keras dan bukan untuk mencegah virus Corona. Selain itu tidak semua pasien yang diberikan dexamethasone pasti akan sembuh.

"Dexamethasone tidak dapat digunakan untuk pencegahan COVID-19," tulis Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dalam keterangan tertulis bulan Juni lalu.

Pada saat dexamethasone diumumkan sebagai terapi untuk pasien COVID-19, pengembangan vaksin masih belum terlalu jauh. Kabar soal izin penggunaan darurat vaksin COVID-19 baru muncul di akhir tahun 2020.

Vaksin COVID-19 dalam hal ini bekerja sebagai pencegah terjadinya infeksi atau gejala COVID-19 yang berat dengan melatih sistem imun. Daftar TiketQQ