Pemuja Berita - Pembekuan Darah, 7 Orang Meninggal di Inggris Usai Divaksin AstraZeneca. Tujuh orang telah meninggal di Inggris karena pembekuan darah yang tidak biasa setelah mendapatkan vaksin Oxford-AstraZeneca.

Kematian tujuh orang tersebut dikonfirmasi oleh regulator obat Inggris, MHRA kepada BBC.

Seperti dilansir BBC, Sabtu (3/4/2021), secara total, 30 orang dari 18 juta orang yang telah divaksinasi hingga 24 Maret mengalami pembekuan darah ini. Masih belum jelas apakah itu hanya kebetulan atau efek samping nyata dari vaksin tersebut.

Badan Pengatur Produk Kesehatan dan Obat-obatan (MHRA) mengatakan bahwa manfaat terus melebihi risiko apa pun. Namun, kekhawatiran telah menyebabkan negara-negara lain termasuk Jerman, Prancis, Belanda dan Kanada membatasi penggunaan vaksin hanya untuk orang tua.

BACA JUGA : Jadi Saksi Pernikahan Atta dan Aurel, Prabowo: Selamat kepada Kedua Mempelai

Data yang dirilis MHRA pada Jumat (2/4) waktu setempat menunjukkan 22 kasus trombosis sinus vena serebral (CVST) yang merupakan salah satu jenis pembekuan darah di otak.

Ini disertai dengan rendahnya tingkat trombosit, yang membantu pembentukan pembekuan darah, di dalam tubuh. MHRA juga menemukan masalah pembekuan lainnya di samping tingkat trombosit yang rendah pada delapan orang.

Sekarang MHRA telah mengkonfirmasi, melalui email ke BBC, bahwa "sayangnya tujuh orang telah meninggal".

Dr June Raine, kepala eksekutif MHRA, mengatakan: "Manfaatnya ... dalam mencegah infeksi COVID-19 dan komplikasinya terus lebih besar daripada risikonya dan masyarakat harus terus mendapatkan vaksin mereka ketika diundang untuk melakukannya." Daftar TiketQQ