Pemuja Berita - Bukti Kemesraan RI-UEA yang Bikin Malaysia Iri. Hubungan Indonesia-Uni Emirat Arab (UEA) disebut jadi sorotan negara tetangga. Duta Besar RI untuk UEA Husin Bagis mengatakan, 'kemesraan' RI-UEA sampai membuat Malaysia iri.

Dalam hal ini, Negeri Jiran disebut menyoroti kedekatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA), Pangeran Mohammed bin Zayed Al Nahyan.

"Dubes Malaysia di Abu Dhabi itu sering tanya saya, dia iri sama saya. Kok bisa Presiden Jokowi punya hubungan pribadi begitu mesra dengan Sheikh Mohammed," kata Husin kepada tim Blak-blakan detikcom, Minggu (25/10/2020).

Pasalnya, Jokowi berulang kali mendapatkan hadiah istimewa dari Pangeran Mohammed bin Zayed Al Nahyan. Sebut saja pembangunan Masjid Agung Solo, sampai hadiah jalan menggunakan nama orang nomor satu di Indonesia tersebut.

Perlu diketahui, pada 20 Oktober 2020 lalu Sheikh Mohammed meresmikan President Joko Widodo Street di Abu Dhabi. Jalan itu sebelumnya bernama Al Ma'arid Street, kini diganti dengan nama Jokowi, sebagai hadiah untuk orang nomor satu di Indonesia itu.

Penggunaan namanya untuk ruas jalan yang membelah kawasan Abu Dhabi National Exhibition Center dengan Embassy Area yang ditempati sejumlah Kantor Perwakilan Diplomatik. Menurut Husin, nama itu memang bukti keistimewaan Jokowi yang dirasakan oleh Abu Dhabi.

"Sehingga apa yang kita lihat sampai namanya ada jalan di Abu Dhabi, ini sebuah keistimewaan," ungkapnya.

Menurut Husin, hubungan RI-UEA ini baru terasa kian mesra di era pemerintahan Presiden Jokowi. Padahal, kedua negara telah menjalin hubungan diplomatik sejak 1976.

Terhitung Jokowi dan Pangeran telah bertemu hingga 3 kali, tepatnya pada September 2015, Juli 2019, dan Januari 2020. Melalui 3 pertemuan itu, RI-UEA telah memiliki kerja sama yang luar biasa banyaknya.

BACA JUGA : Pernyataan Maaf Lengkap Klub Harley karena Anggota Keroyok Prajurit TNI

Untuk proyek masjid ini akan dibangun seperti replika Grand Mosque Abu Dhabi di Solo. Proyek ini juga merupakan hadiah Sheikh Mohammed kepada Jokowi.

Pada September 2019 lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, nantinya Masjid Raya Solo yang mereplika Grand Mosque Abu Dhabi tersebut akan dijadikan sebagai Islamic Center. Kerja sama ini juga akan berkaitan dengan pelatihan ulama Indonesia oleh ulama-ulama dari Abu Dhabi.

Masjid itu akan dibangun di atas lahan seluas 2,9 hektare (Ha). Biaya membangun Masjid ini diperkirakan mencapai US$ 40 juta atau sekitar Rp 560 miliar (kurs Rp 14.000/US$).

Selain kedua hadiah di atas, kemesraan RI-UEA juga terbukti dengan sederet investasi yang tengah dijalankan kedua negara. Pada Januari 2020 lalu, Presiden Jokowi yang menyambangi UEA dan bertemu Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan menyepakati investasi dengan nilai US$ 22,89 miliar atau setara Rp 314,9 triliun.

"Investasi alhamdulillah saat ini UEA, walaupun masih kecil dari segi total, karena investasi itu kan perlu proses. Jadi kalau kita melihat data yang ada, total investasi UEA di BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) itu sekitar US$ 256 juta, kecil. Nah tapi yang sedang berlanjut dan berproses banyak," ungkap Husin.

Adapun investasinya antara lain proyek kilang Cilacap antara PT Pertamina (Persero) dengan Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC), lalu proyek kilang Pertamina dengan Mubadala Investment Company, pembangunan pelabuhan di Gresik antara PT Maspion dengan Dubai Ports (DP) World, dan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Cirata, Jawa Barat (Jabar).

Belum lagi kerja sama di lembaga keuangan untuk yakni untuk pendanaan abadi (Sovereign Wealt Fund/SWF) dengan Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), lalu kerja sama pembangunan pabrik petrokimia antara Mubadala dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.

Investasi di sektor ritel pun juga dilakukan kedua negara tersebut. Pasalnya, Hypermarket asal UEA yakni LuLu Hypermarket akan membuka 100 cabang di Indonesia selama 3 tahun ke depan.

"Dan mereka target kalau bisa dalam 3 tahun 100 cabang LuLu di Indonesia," ujar Husin.

Pembukaan 100 cabang itu akan memperluas jangkauan LuLu Hypermarket, yang saat ini baru ada 4 cabang di Indonesia, 3 di Jawa Barat (Jabar), dan 1 di Banten. Lokasi 4 cabang itu antara lain di Cakung, Sentul, Sawangan, dan BSD City.

UEA juga akan berinvestasi pada kebun blueberry di Lembang, Jabar. Bahkan, kerja sama kebun blueberry itu ditargetkan rampung pekan ini. Adapun luas kebunnya yakni 19,5 Ha. Kerja sama itu telah dibahas setahun ke belakang ini. Daftar TiketQQ