Pemuja Berita - Pakar Bandingkan Remdesivir vs Obat Generik Murah Cegah Kematian COVID-19. Indonesia telah menggunakan remdesivir sebagai obat untuk pasien dalam perawatan. Menurut pakar, obat generik yang lebih murah justru bisa menurunkan potensi kematian pasien COVID-19.
"Berdasarkan penelitian hingga saat ini, untuk pasien COVID-19 yang sangat kritis, remdesivir tidak mungkin mengubah kelangsungan hidup (mencegah kematian) atau kebutuhan ventilasi mekanis," kata dr Dicky Budiman kepada detikcom, Sabtu (10/10/2020).
Dicky adalah dokter sekaligus epidemiolog, lulusan Dokter Umum Universitas Padjadjaran, master epidemiologi Universitas Griffith Australia, dan pernah menjadi Kepala Kerjasama Teknik dan Perjanjian Internasional Biro Perencanaan Kementerian Kesehatan, serta pernah menjadi Kepala Kerjasama Bilateral Pusat Kerjasama Luar Negeri Kemenkes. Dia juga pernah menjadi sekretaris Dewan Pengawas BPJS Kesehatan RI.
Soal remdesivir sebagai obat Covid-19, Dicky merujuk pada laporan akhir uji coba remdesivir yang diterbitkan The New England Journal of Medicine. Pasien yang menerima remdesivir memiliki waktu pemulihan rata-rata 10 hari dibandingkan 15 hari pada kelompok plasebo. Namun perbedaan kematian tidak signifikan secara statistik pada hari ke-15 dan ke-29.
BACA JUGA : Diduga Mau Merusuh, 30 Remaja Berpakaian Serbahitam Diamankan Polisi
Pada hari ke-15, angka kematian pasien adalah 6,7% (remdesivir) dan 11,9% (plasebo); pada hari ke-29, tingkat kematian adalah 11,4% (remdesivir) dan 15,2%(plasebo).
"Pasien berusia 18 sampai 40 tahun dan mereka yang memiliki gejala kurang dari 10 hari sebelum pengobatan dimulai adalah yang paling mungkin mendapat manfaat dari remdesivir," kata Dicky.
Laporan yang dimuat di The New Englang Journal of Medicine pada 22 Mei 2020 menunjukkan remdesivir hanya efektif dalam menurunkan jumlah lama rawat dari 15 hari dari kelompok plasebo menjadi 11 hari pada kelompok yang diberi remdesivir.
"Satu-satunya obat hingga saat ini yang terbukti menurunkan mortalitas (kematian) tetaplah deksametason, obat generik dan murah," kata Dicky.
Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan remdesivir tidak dijual bebas. Remdesivir diperuntukkan bagi perawatan pasien di fasilitas pelayanan kesehatan.
Remdesivir sudah tiba di Indonesia sejak 24 September. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Ri telah memberikan izin penggunaan obat remdesivir peada PT Amarox Pharma Global, PT Indofarma, dan PT Dexa Medika. Daftar TiketQQ
0 Comments