Pemuja Berita - Upik Lawanga Terlibat Aksi Teror di Poso pada 2007: 27 Tewas-92 Terluka. Densus 88 Antiteror Polri menangkap buron kasus terorisme yakni Taufik Bulaga alias Upik Lawanga. Salah teroris paling dicari (most wanted) di Indonesia ini ditangkap di Lampung.
Upil Lawanga punya keterkaitan dengan sejumlah kasus terorisme. Dia begitu dicari karena punya keahlian merakit bom.
Dia disebut-sebut sebagai orang yang merakit bom di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz-Carlton. Selain itu, Upik ada dalam DPO kasus bom Solo dan Cirebon. Dia juga disebut terlibat bom Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) di medio 1990.
Upik Lawanga sempat masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO) bersama 28 orang lainnya. Sejumlah rekan Upik Lawanga (UL) sudah ditangkap.
"Karena banyaknya kasus teror yang terjadi di Sulawesi Tengah pada saat itu, Polri membentuk Satgas Gakkum di Poso yang kemudian Satgas ini berhasil mengungkap dan menangkap para pelaku kekerasan (bom/penembakan) di antaranya Hasanudin dan Basri yang merupakan kawan dari UL pada periode 2006-2007," kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Awi Setiyono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (30/11/2020).
"Dalam Operasi Satgas Gakkum tersebut, Polri telah menetapkan 29 DPO termasuk UL alias profesor (panggilan dari rekan Upik di Poso karena kemampuannya membuat bom)," lanjutnya.
Upik terlibat dalam kelompok Jamaah Islamiyah (JI). Selama di Poso, lebih dari 110 orang menjadi korban jiwa dan luka akibat aksi teror kelompoknya.
"Tindak pidana terorisme yang dilakukan oleh UL selama berada di Poso telah mengakibatkan 27 orang saudara-saudara kita Meninggal Dunia, dan 92 orang mengalami luka-luka," imbuhnya.
Dalam kelompok teroris ini, Upik ditugasi membuat dan menyiapkan kebutuhan alat untuk melakukan aksi teror.
Pada 2013, tim Densus 88 menemukan perbengkelan di daerah Cianjur dan Klaten yang dijadikan tempat pembuatan persenjataan dan bom. Saat itu Upik diamankan JI ke Lampung.
Upik memang dikenal kerap berpindah tempat. Upik meninggalkan Poso pada 2007 dan menetap di Lampung.
"Yang bersangkutan melarikan diri dari Poso pada tahun 2007 melalui jalur Makassar, Surabaya, Solo hingga menetap di Lampung," kata Awi.
BACA JUGA : Selain Habib Rizieq dan Mantu, Biro Hukum FPI Juga Dipanggil Polisi
Upik ditangkap berkat serangkaian operasi Densus 88 Antiteror sejak 23-25 November kemarin. Densus 88 tengah menyelidiki anggota JI yang telah menyembunyikan Upik.
Upik Lawangan diduga punya kaitan dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang sempat melakukan pembunuhan sadis di Sigi. Bagaimana kaitannya?
Diduga Punya Kaitan dengan MIT
Upik Lawanga diduga punya keterikatan dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Kelompok MIT tengah diburu aparat TNI-Polri setelah melakukan pembunuhan sadis terhadap satu keluarga di Kabupaten Sigi, Sulteng.
MIT saat ini dipimpin Ali Kalora. Bukan hanya di Sigi, kelompok ini juga punya jejak di Poso.
Pada awal September, Densus 88 menjemput seorang warga berinisial S alias MY di Kayamanya, Kecamatan Poso Kota. Dia diduga terlibat sebagai simpatisan aktif pada kelompok sipil bersenjata MIT.
"Ia dijemput oleh Tim Densus 88 pada beberapa hari yang lalu di rumahnya di daerah Kayamanya, Poso. Untuk informasi yang bisa kita sampaikan bahwa S alias MY adalah simpatisan aktif kelompok MIT," kata Kapolda Sulteng Irjen Rakhman Baso kepada wartawan pada, Rabu (2/9).
Dia menyampaikan Operasi Satuan Tugas Tinombala tidak hanya berbicara penegakan hukum, tetapi juga bagaimana memberdayakan masyarakat Poso. Rakhman berharap orang yang masuk daftar pencarian orang (DPO) menyerahkan diri kepada aparat TNI/Polri.
Beberapa waktu sebelumnya, istri Ali Kalora, L alias Ummu Syifa (28), ditangkap Satgas Tinombala di Poso pada Rabu (29/7).
"Bergabung bersama kelompok teror Mujahidin Indonesia Timur selama 23 hari," ujar Karo Penmas Polri Brigjen Awi Setiyono dalam jumpa pers online seperti disiarkan YouTube Div Humas Polri, Selasa (18/8).
Apa peran Ummu Syifa?
"(Perannya) menyembunyikan informasi tentang keberadaan kelompok teroris yang sudah ditetapkan dalam daftar pencarian orang (DPO)," kata Awi.
Satgas Tinombala juga menangkap seorang berinisial YS (21) sekitar pukul 12.00 Wita. YS ditangkap di lokasi berbeda, yakni di Jl Trans Poso-Napu Desa Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulteng.
Ada lima barang bukti yang disita dari tangan YS. Awi mengatakan YS berperan mengantarkan uang, makanan, serta seseorang untuk bergabung dengan MIT. Daftar TiketQQ
0 Comments