Pemuja Berita - Hiii... Kantong Jenazah-Pispot Bekas Berserakan di Ruang Isolasi RS SukabumiSeorang warga di Sukabumi, Jawa Barat, mengeluhkan kondisi salah satu ruangan yang disebut sebagai ruang isolasi sementara untuk pasien COVID-19 di RS Betha Medika Sukabumi. Melalui Facebook, akun Bu Ay mengunggah foto disertai kalimat yang mempertanyakan pelayanan dan kualitas kebersihan di ruangan tersebut.

Melalui sambungan telepon, pemilik akun bernama Ai Sri Mulyati (43) menceritakan soal pelayanan di rumah sakit tersebut. Menurut dia, foto kantong jenazah dan pispot bekas itu dipotret pada Kamis (3/12).

"Ibu dan adik ipar saya sakit, dari dokter adik ipar (diagnosa) tipes gejala awal sementara. Sementara ibu saya, karena memang sudah tua, kena penyakit lambung, panas demam dan pusing, enggak mau makan. Akhirnya hari Kamis (3/12) adik saya membawa ke UGD Betha Medika, sementara posisi saya sedang di Indramayu," kata Ai melalui sambungan telepon, Sabtu (5/12/2020).

Singkat cerita, orang tua dari Ai akhirnya mendapat penanganan di UGD RS Betha Medika. Saat itu, Ai mendapat informasi orang tuanya mendapat ruangan perawatan. Namun ada hasil diagnosa penyakit yang dialami oleh orang tuanya mengarah ke COVID-19.

"Awalnya adik saya sudah dapat ruangan mau dipindah dari UGD. Cuma lama kelamaan dari hasil mengarah itu Covid, sebelumnya dari hasil rapid negatif, jadi diisolasi. Sementara saya tiba di rumah sakit jam 19.00 WIB dari Indramayu," katanya.

"Adik saya nanya, teh ini rumah sakit atau apa. Ketika saya lihat, kantong jenazah di bawah tempat tidur. Mending kalau baru, itu kantong bekas jenazah. Itu pispot cowok berserakan ada di situ," tutur Ai.
Ai mengaku tidak mempermasalahkan soal status dugaan COVID-19 kepada orang tuanya. Sebab ia tahu bahwa saat ini semua pihak tengah berjuang melawan virus tersebut. Hanya saja, menurutnya, pelayanan rumah sakit dirasakan kurang responsif dengan keluhan pasien.

"Begitu saya masuk saya komplain, pak itu ruangan atau gudang.Sorang tua saya ditempatkan di ruangan seperti itu. Saya tidak minta mewah, tapi minimal steril, tidak seperti itu. Apa ruangan itu layak huni? Mereka bilang ruang isolasi sudah penuh, itupun hanya sementara sampai menunggu balasan dari (RS) Secapa (RS Bhayangkara Kota Sukabumi)," ujarnya.
Saat itu Ai diminta untuk menyampaikan kritik atau keluhan melalui kotak saran agar mendapat tanggapan. Namun Ai menolak

"Saya hanya minta ruangan dibersihkan. Namun tidak ada tanggapan, akhirnya saya bersihkan sendiri," tutur Ai.

Direktur RS Betha Medika Yudhi Nugraha Adenil mengatakan pihaknya masih menelusuri terkait kejadian tersebut. Namun, menurutnya, ruangan itu memang sering digunakan untuk pasien suspek COVID-19.

"Setelah telusur lapangan memang ruangan itu sering digunakan untuk pasien yang suspek Covid dan menunggu untuk RS rujukan. Di ruangan tersebut juga sebelumnya memang ada pasien yang menunggu juga untuk dirujuk. Tim kebersihan saat itu sedang membersihkan juga ruang IGD. Kami sudah hubungi juga pihak keluarga dan pasien," kata Yudhi.

Terkait kondisi ruangan, Yudi menyebut ada ventilasi udara di ruangan itu karena terdapat jendela. Saat itu tim memang belum membersihkan ruangan tersebut karena tengah membersihkan ruangan IGD.

"Ventilasi ada jendela di situ, kalau kotor karena sebelumnya ada pasien juga yang menggunakan ruang tersebut. Saat pasien ini masuk, tim CS-nya belum membersihkan ruangan tersebut karena membersihkan ruang IGD. Seperti yang kita ketahui bersama, untuk kasus suspek Covid, saat ini sedang meningkat. Sehingga turn over penggunaan ruangannya cukup sering," ucap Yudi. Daftar TiketQQ