Pemuja Berita - Gubsu soal Vaksin AstraZeneca: Saya Saat Ini Menggunakan Sinovac. Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi bicara soal vaksin AstraZeneca. Dia mengatakan tak mengkaji soal vaksin tersebut sehingga tidak menganjurkan penggunaannya.

"Saya tak mengkaji itu, karena saya saat ini menggunakan vaksin Sinovac. Saya tidak menganjurkan itu, karena saya tidak tahu," kata Edy di rumah dinas Gubsu, Medan, Senin (22/3/2021).

Edy mengatakan ada ahli-ahli yang telah mengkaji soal vaksin. Edy mengatakan ahli yang dipercayainya menggunakan vaksin Corona dari Sinovac.

"Tapi saat ini ahli-ahli yang kita bisa pastikan, ahli yang kita percayai menggunakan vaksin Sinovac," ucapnya.

Edy kemudian berbicara soal penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Sumut. Dia mengklaim PPKM di Sumut mengurangi angka pasien yang terpapar virus Corona.

"Yang biasanya kita sampai 140-160, minggu yang lalu kita turun sampai 90, 80 dan sekarang 50 sudah. Tapi bukan terus kita selesai, tidak, ini virus. 6 kabupaten yang cukup signifikan perkembangannya, bisa kita tekan," jelasnya.

BACA JUGA : Koalisi Antikorupsi Buka Pos Pengaduan Korban Terdampak Korupsi Bansos Corona

Sebelumnya, Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) menetapkan vaksin COVID-19 AstraZeneca dinyatakan haram karena mengandung unsur babi. Namun MUI masih membolehkan penggunaan vaksin tersebut karena dalam keadaan darurat.

"Berdasarkan laporan LPPOM, audit LPPOM terhadap vaksin AstraZeneca itu memang ditemukan ada mengandung unsur dari babi, sehingga Komisi Fatwa dengan temuan LPPOM seperti itu menetapkan fatwa haram vaksin AstraZeneca tersebut. Namun, dalam fatwa itu kemarin, walaupun itu haram, dibolehkan untuk digunakan karena dalam kondisi darurat," kata Ketua Komisi Fatwa MUI Hasanuddin Abdul Fatah kepada wartawan, Jumat (19/3).

AstraZeneca kemudian membantah keterangan MUI bahwa vaksinnya mengandung babi. Mereka menegaskan vaksin mereka juga telah digunakan di sejumlah negara muslim.

"Semua tahapan proses produksinya, vaksin vektor virus ini tidak menggunakan dan bersentuhan dengan produk turunan babi atau produk hewani lainnya," ujar AstraZeneca Indonesia dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, MInggu (21/3/2021).

Setelah itu, MUI memberi keterangan lanjutan. MUI menyebut vaksin AstraZeneca menggunakan bahan dari babi dalam proses pembuatannya.

"Pada tahap penyiapan inang virus, terdapat penggunaan bahan dari babi berupa tripsin yang berasal dari pankreas babi," demikian bunyi keterangan tertulis dari Direktur Eksekutif Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) MUI, Muti Arintawati, diterima detikcom pada Senin (22/3). Daftar TiketQQ