Pemuja Berita - Dag Dig Dug Menteri Jokowi. Reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) santer diisukan akan terjadi akhir-akhir ini. Beberapa nama menteri atau anggota kabinet ikut terseret dalam tarik-ulur reshuffle.
Salah satu yang paling disorot yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, (Mendikbud) Nadiem Makarim. Terlebih setelah ada keputusan untuk meleburkan Kemenristek dengan Kemendikbud.
Terlepas dari itu, Mendikbud Nadiem Makarim sempat mengunjungi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Meski pertemuan itu disebut membahas persoalan pendidikan di Indonesia, namun sejumlah suara mengaitkan dengan reshuffle kabinet.
Lantas apa yang tujuan Nadiem Makarim bertemu Megawati?
Pakar Politik dari Paramadina, Hendri Satrio, memberikan sejumlah tafsir terkait pergerakan Nadiem Makarim di tengah derasnya pusaran isu reshuffle kabinet. Salah satu yang disorot yakni pertemuan dengan Megawati.
"Ada beberapa tafsiran politik lah ya yang pertama, karena menteri ini adalah posisinya posisi politik pasti orang bisa menebak ini adalah pergerakan politik, karena yang ditemui adalah Bu Mega. Terserah apapun interpretasinya mau itu mencari perlindungan atau soal politik atau apa yang jelas memang persepsi gerakan politik jadi sangat penting," kata Hensat di Podcast IRC Channel Seru Transvision, Rabu (21/4/2021) malam.
Hensat menilai Nadiem Makarim terkesan seperti 'dag dig dug' dalam arti khawatir terkena reshuffle. Apalagi menurut Hensat, tidak mudah seorang menteri memikirkan langkah untuk bertemu dengan Megawati.
"Saya kaget juga kalau Mas Nadiem ternyata 'dag dig dug' juga dengan isu reshuffle ini, iya merasa insecure itu karena bertemu dengan Ibu Mega sebuah langkah yang luar biasa dan sangat sedikit mungkin pasti menteri yang memikirkan itu, gitu ya," ucapnya.
Lebih jauh, Hensat menyebut Nadiem seharusnya tidak perlu insecure jika merasa kinerjanya baik-baik saja selama ini. Hensat lantas mengatakan bertemunya Nadiem dengan Mega seolah mencari perlindungan.
"Walau sebelumnya Ibu Mega pernah meminta Mas Nadiem meluruskan sejarah 1965, kalau Mas Nadiem merasa kinerjanya bagus saya rasa ya nggak perlu dag dig dug. Kalau sampai dag dig dug begini ya Mas Nadiem mulai merasa ya namanya disebut-sebut, kemudian ada beberapa blunder yang dilakukan maka perlu minta perlindungan Bu Mega," ujarnya. Daftar TiketQQ
0 Comments