Pemuja Berita - Jumlah Kasus Dokter Residen UNS Positif COVID-19 Bertambah Jadi 70 .Kasus COVID-19 di Kota Solo terus mengalami peningkatan, terutama dari kalangan tenaga kesehatan (nakes). Khusus dari klaster mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (FK UNS), hingga saat ini total ada 70 kasus positif.
Dekan FK UNS, Reviono mengatakan 70 orang tersebut merupakan jumlah kumulatif sejak kasus pertama diumumkan pada 12 Juli 2020 lalu. Mereka adalah dokter sekaligus mahasiswa yang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
"Kalau PPDS itu update sampai saat ini ada 70 yang positif. Tapi ini masih progres, karena hasil PCR hari Minggu belum jadi," kata Reviono dalam jumpa pers virtual, Selasa (21/7/2020).
Menurutnya, dari 70 orang itu sudah ada beberapa yang telah sembuh. Mereka telah di-swab dan menunjukkan hasil negatif.
"Yang sudah negatif sudah cukup banyak. Di RS UNS ada 9 yang pulang karena sudah negatif," katanya.
Sementara itu, Rektor UNS Jamal Wiwoho menambahkan bahwa para mahasiswa yang sudah sembuh diperbolehkan kembali ke rumah atau indekosnya. Namun pihaknya menyiapkan penginapan jika ada kendala untuk kembali ke rumah atau indekos.
"Seandainya ada sesuatu yang dianggap kurang kondusif, kami menyiapkan UNS Inn, kapasitas cukup banyak. Karena dengan kondisi COVID-19 ini tingkat hunian di UNS Inn nggak begitu banyak," pungkasnya.
BACA JUGA : Diskusi Keamanan Siber Pilkada Diganggu Zoombombing, Muncul Suara Desahan
Seperti diberitakan, adanya klaster PPDS diumumkan pertama kali pada 12 Juli lalu. Ada 25 dokter yang menempuh PPDS yang terkonfirmasi positif COVID-19. Jumlah tersebut terus bertambah hingga saat ini.
Kasus positif COVID-19 dari kalangan mahasiswa PPDS FK UNS itu lantas menarik perhatian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ganjar menyebut dia menerima laporan tentang dugaan acara wisuda menjadi penyebab mahasiswa UNS Solo yang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di RSUD dr Moewardi Solo positif virus Corona atau COVID-19.
"Kita kerja sama dengan UNS karena indikasinya kemarin ada yang selesai wisuda kemudian berkumpul dengan temannya kemudian sedikit pesta kecil. Kadang yang begini lepas dari kontrol kita," kata Ganjar, Senin (13/7).
Namun pernyataan Ganjar itu ditepis Rektor UNS Jamal Wiwoho yang mengaku tidak tahu mengenai acara wisuda yang dimaksud Ganjar. Sebab selama pandemi wisuda UNS dilakukan secara daring.
"Kami kan wisudanya daring. Yang terakhir memang wisuda daring dan luring. Tapi luring itu kan hanya 15 orang dan pakai protokol yang sangat ketat," kata Jamal di UNS, Selasa (14/7). QQ Online
0 Comments