Pemuja Berita - Intip Selera Mobil Gubsu Edy yang Curhat Berkali-kali Dilaporkan KPK. Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mencuri perhatian publik. Ia menumpahkan curahan hati (curhat) lantaran berkali-kali dilaporkan KPK terkait masalah pertanahan. Melirik sisi lain khususnya otomotif, bagaimana seleranya ya?

Oke, dalam data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Gubsu Edy Rahmayadi terakhir kali melaporkan total kekayaannya pada 18 Maret 2020/Periodik 2019. Ia tercatat memiliki harta sebesar Rp 16 miliar, tepatnya Rp 16.743.729.194. Dari total kekayaan itu Edi tidak terdaftar memiliki alat transportasi dan mesin.

Namun dalam LHKPN yang dilaporkan pada periode 5 Maret 2019 kala itu ia memiliki total kekayaan sebesar Rp 23,6 miliar. Dalam periode itu Edy terdaftar pernah memiliki dua alat transportasi dan mesin kendaraan keluaran Honda senilai Rp 360 juta.

Dua mobil Edy ialah berjenis hatchback pesaing Toyota Yaris dan Suzuki Baleno. Gubsu Edy terdaftar memiliki dua Honda Jazz tahun 2011 senilai Rp 140 juta, dan tahun 2015 seharga Rp 220 juta. Keduanya merupakan atas hasil sendiri.

Diberitakan detikcom sebelumnya, Edy yang dikenal dengan karakternya yang keras, mengaku sakit hati. Persoalannya, dia dilaporkan ke KPK berkali-kali.

BACA JUGA : Kritisi Jubir Vaksinasi Corona, Komisi I DPR: Suaranya Tak Terdengar

Edy menceritakan hal ini saat menghadiri kegiatan pertemuan bersama KONI se-Sumut. Edy awalnya bercerita soal dia yang dilaporkan ke pengadilan soal tanah.

"Dilaporkan lah saya sampai ke KPK. KPK pun kemarin datang, 'banyak sekali laporan abang'," ucap Edy saat acara di Hotel Grand Mercure, Medan, Senin (14/12/2020).

Tapi dia mengaku tidak khawatir atas laporan ini. Terbaru, dia bicara soal tanah HGU di Desa Sena, Deli Serdang, yang akan menjadi lokasi sport center. Pembangunan sport center ini direncanakan selesai pada 2024 untuk digunakan pada pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON).

"Suka hati dia aja mau laporan. Bukan saya takabur, sombong, nggak lah. Kita ini sekarang berniat untuk menyelesaikan persoalan ini, siapa pun lawan," tutur Edy.

Edy menyebut banyaknya laporan soal tanah lokasi sport center menghambat proses pembangunan kompleks olahraga itu. Edy mengaku sakit hati karena hal itu.

"Persoalannya itu katanya punya dia. Maaf ya, saya curhat. Sakit hati saya, untung saya udah pensiun, kau bayangkan kalau belum pensiun, ku ratakan nanti. Karena bermain-main semuanya. Masuk ke pengadilan, menang lagi. HGU sampai 2038, sekarang 2020, dia dimenangkan. Saya datangi. Paling neraka kalian nanti saya bilang," jelas Edy. Daftar TiketQQ