Pemuja Berita - Dubes Myanmar Didepak Junta Militer, Inggris Tawarkan Perlindungan. Pemerintah Inggris menawarkan perlindungan untuk Duta Besar Myanmar, Kyaw Zwar Minn, yang diusir dari gedung kedutaan oleh para diplomat pro-junta militer. Kyaw Zwar Minn bahkan terpaksa tidur di mobilnya setelah dilarang masuk ke dalam gedung kedutaan yang menjadi kediamannya di London.
Seperti dilansir AFP, Jumat (9/4/2021), Kyaw Zwar Minn bertemu dengan Menteri untuk Asia pada Kantor Urusan Luar Negeri Inggris, Nigel Adams, pada Kamis (8/4) waktu setempat. Dalam pertemuan itu, Adams menawarkan perlindungan untuk Kyaw Zwar Minn.
Sebelumnya, pemerintah Inggris mengonfirmasi tidak bisa lagi mengakui Duta Besar (Dubes) Myanmar di London, Kyaw Zwar Minn, setelah junta militer merilis pemberitahuan resmi bahwa dia telah dicopot dari jabatannya karena mendukung pemerintahan sipil yang digulingkan.
"Saya menghormati keberanian dan patriotismenya. Kami akan mendukungnya untuk memastikan keselamatan dan keamanannya di Inggris," ucap Adams dalam pernyataan via Twitter usai bertemu Kyaw Zwar Minn.
Otoritas Inggris mengecam pengusiran Kyaw Zwar Minn dari gedung Kedutaan Myanmar di London pada Selasa (6/4) waktu setempat. Usai diusir keluar dan dilarang masuk, Kyaw Zwar Minn terpaksa tidur di dalam mobilnya sepanjang malam dengan demonstran anti-junta militer berkumpul di luar gedung Kedutaan, sambil diawasi sejumlah polisi London.
"Mengingat perilaku menindas terhadap Minn, kita berupaya memastikan dia bisa tinggal dengan aman di Inggris, sambil dia memutuskan masa depan jangka panjangnya," ucap seorang juru bicara Kantor Urusan Luar Negeri Inggris dalam pernyataannya.
"Kita terus menyerukan diakhirinya kudeta di Myanmar dan pemulihan ke demokrasi segera," imbuhnya.
Kyaw Zwar Minn sebelumnya meminta bantuan otoritas Inggris, dan menyatakan bahwa dirinya bisa mati jika harus kembali ke Myanmar. Saat ditanya apakah dirinya akan dibunuh jika memenuhi tuntutan junta militer untuk kembali ke Myanmar, dia menjawab: "Siapa tahu?"
Unjuk rasa antikudeta digelar setiap di Myanmar sejak kudeta dilancarkan militer pada 1 Februari lalu. Dalam responsnya, pasukan keamanan Myanmar mengerahkan kekerasan berlebihan yang dilaporkan sejauh ini menewaskan 614 orang di berbagai wilayah.
Kyaw Zwar Minn, yang merupakan mantan kolonel selama 30 tahun mengabdi pada militer Myanmar ini, secara terang-terangan melontarkan kritikan keras terhadap kudeta dan menyatakan dukungan pada pemerintah sipil yang dipimpin Aung San Suu Kyi yang digulingkan militer. Daftar TiketQQ
0 Comments